Saya mengilustrasikan dengan susunan tabel seperti ini ;
Gambar tabel satu saya namai transtemp
Mengapa transtemp? Biasanya ketika bagian entry melakukan
entry data dalam jumlah jamak (collecting) supaya data inputan tersebut dapat
dengan mudah dikoreksi (update atau delete) maka sebelum terinput ke tabel data
yang sifatnya permanen akan dimasukkan dulu ke temporary tabel, sehingga jumlah
nominal dan item dapat dihitung sesuai item collecting (Wah !!..klo bingung
memahami, coba bayangkan saja pas anda belanja di swalayan atau mini market). Nah
maskud saya transtemp ini menampung sementara transaksi tesebut per event si
petugas entry data melayani mitranya. Ilustrasi
systemnya seperti gambar dibawah ini :
Dalam contoh ini adalah inputan collecting marketing dan
collection nya adalah per slip transaksi (setoran, penarikan simpanan atau
angsuran kredit).
Nomor 1 dalam ilustrasi di atas merujuk pada entry yang
masuk di tabel transtemp, nomor 2 adalah akumulasi dari nominal yang di input.
Lalu..
tabel masternya saya ilustrasikan seperti ini (saya beri nama trans):
Masalahnya, saya akan melakukan pemindahan penyimpanan data
dari tabel transtemp ke trans yang asli, kemudian transtemp saya kosongkan untuk
transaksi berikutnya. Dari ilustrasi tabel-tabel di atas kita tahu bahwa struktur antara tabel transtemp dengan
trans tidak sama, juga jumlah fields-nya berbeda. Untuk meyelesaikannya saya
dapat menulis query seperti ini :
Ohhhh...!! Bukankah proses ini tidak dengan looping?, namun seluruh
record di transtemp dapat terkopi ke tabel trans. Dan saya rasa ini hanya salah
satu cara mengindari looping yang dirasa terlalu membebani memory. Tentu banyak
cara lagi di query untuk mengatasinya proses yang lainnya seperti di proses
updating data dan lainnya, So... mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat
memberi pencerahan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar